Villa Laris, Tanah Naik: Sektor Properti Bali Melonjak Tajam

Pasar Properti di Bali Melejit Usai Lesu saat Pandemi Covid-19

Bali – Setelah mengalami keterpurukan selama masa pandemi Covid-19, pasar properti di Bali kini bangkit dengan pesat. Seiring pulihnya sektor pariwisata dan meningkatnya kepercayaan investor, geliat jual beli tanah, rumah, dan villa di Pulau Dewata kembali menunjukkan tren yang positif.

Berdasarkan pantauan sejumlah agen properti dan data dari platform real estate, permintaan akan hunian dan properti komersial di Bali melonjak signifikan sejak pertengahan 2022. Bahkan di tahun 2024, harga lahan di beberapa kawasan seperti Canggu, Pererenan, Jimbaran, dan Ubud meningkat hingga 15–25 persen dibandingkan masa sebelum pandemi.

Kawasan Favorit: Canggu hingga Ubud

Wilayah seperti Canggu, Pererenan, dan Berawa masih menjadi magnet utama karena reputasinya sebagai pusat gaya hidup dan digital nomad. Sementara itu, Ubud, Tegalalang, dan kawasan Jimbaran-Ungasan mengalami peningkatan minat karena menawarkan suasana yang tenang dan cocok untuk villa atau rumah kedua.

Selain itu, pengembangan infrastruktur seperti jalan, akses tol Bali Mandara, dan proyek perluasan bandara juga ikut mendongkrak nilai properti di berbagai titik.

Perizinan dan Legalitas Lebih Terbuka

Digitalisasi sistem perizinan di Bali juga menjadi faktor pendukung yang memudahkan transaksi properti. Investor kini bisa lebih mudah mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), alih fungsi lahan, hingga sertifikasi kepemilikan.

Kesimpulan

Kebangkitan pasar properti di Bali menjadi sinyal positif bagi pelaku industri real estate, serta pembeli yang mencari nilai tambah jangka panjang. Dengan daya tarik pariwisata global yang tetap kuat dan kondisi pasar yang semakin matang, Bali kembali mempertegas posisinya sebagai destinasi properti paling prospektif di Indonesia.



 
Posted on May 05, 2025