Prospek Positif Industri Properti di 2025 Didukung Pertumbuhan Ekonomi dan Insentif Pemerintah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada dalam kisaran 4,7% hingga 5,5%, dengan potensi peningkatan hingga 5,6% pada tahun 2025. Optimisme ini turut berdampak pada sektor properti nasional yang diproyeksikan akan terus menunjukkan tren positif.
Menurut pengamat properti Anton Sitorus, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan berbagai bentuk dukungan untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan sektor properti, salah satunya melalui kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru. Insentif ini berlaku mulai November 2023 hingga Desember 2024, mencakup rumah tapak dan apartemen siap huni.
Anton menilai, kebijakan ini menjadi stimulus penting yang mampu mendorong pertumbuhan properti secara lebih dinamis, terutama dengan hadirnya tren-tren baru yang mengikuti perkembangan pasar.
Sementara itu, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya, menyebut bahwa generasi milenial akan tetap menjadi segmen pasar utama hingga tahun 2045. Ia mengakui bahwa dinamika ekonomi global dan perubahan tren konsumen bisa memengaruhi minat beli, namun tetap optimistis terhadap prospek industri properti.
Sebagai bentuk respons terhadap perubahan pasar, Sinar Mas Land telah menyiapkan strategi yang berfokus pada kemitraan strategis, inovasi produk, serta diversifikasi portofolio baik dari sisi produk maupun wilayah, dengan dukungan cadangan lahan yang luas.
Hermawan menyatakan bahwa kinerja perusahaan yang positif mendukung keyakinan bahwa sektor properti akan terus berkembang pada 2024, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini juga tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III 2023 yang tumbuh sebesar 1,96% (yoy), meningkat dari 1,92% pada kuartal sebelumnya.
BSDE sendiri menargetkan capaian prapenjualan senilai Rp 9,5 triliun pada 2024—angka yang sama dengan pencapaian tertinggi mereka pada tahun 2023, yang melampaui target awal sebesar Rp 8,8 triliun.
Tahun ini, Sinar Mas Land juga akan meluncurkan berbagai produk properti dengan harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit, mencakup rumah tapak (segmen menengah hingga premium), ruko, apartemen/kondominium, serta kavling komersial, termasuk yang ditujukan untuk kerja sama joint venture.
Beberapa produk premium seperti Nava Park dan Enchante pun menunjukkan performa penjualan yang solid sepanjang tahun 2023, menambah keyakinan bahwa pasar properti Indonesia masih sangat potensial ke depannya.