Mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah keputusan besar dalam hidup, apalagi jika properti tersebut menjadi tempat tinggal utama atau bagian dari investasi jangka panjang. Namun, tak banyak yang memahami bahwa dalam proses pengajuan KPR, asuransi jiwa menjadi bagian penting yang tak boleh diabaikan. Asuransi ini bukan hanya syarat administratif dari bank, melainkan bentuk perlindungan yang esensial bagi nasabah dan keluarganya.
Jika kamu sedang mencari properti di Bali dan berencana mengajukan KPR, memahami fungsi asuransi jiwa akan membantumu membuat keputusan lebih bijak. Terlebih bila kamu memulai pencarian melalui Properthy.com – platform properti dengan pilihan terlengkap di Bali.
Mengapa Asuransi Jiwa KPR Wajib Dimiliki?
Asuransi jiwa dalam KPR merupakan perlindungan terhadap risiko gagal bayar apabila peminjam meninggal dunia sebelum masa cicilan selesai. Dalam skema ini, perusahaan asuransi akan melunasi sisa utang yang masih berjalan, sehingga beban keuangan tidak jatuh ke pundak ahli waris.
Bagi bank, ini adalah langkah untuk mengurangi potensi kerugian akibat debitur yang tidak dapat melunasi kredit. Bagi nasabah, ini adalah jaminan bahwa keluarganya tidak akan terbebani utang rumah jika terjadi hal tak terduga.
Cara Kerja dan Proses Klaim Asuransi Jiwa KPR
Terdapat dua jenis skema yang umum dalam asuransi jiwa KPR, tergantung pada jenis pengajuannya:
-
KPR Perorangan
Jika pemilik KPR meninggal dunia, ahli waris dapat mengajukan klaim ke bank dengan melampirkan dokumen seperti surat kematian. Selanjutnya, bank akan meneruskan klaim ke perusahaan asuransi untuk pelunasan utang. -
KPR Joint Income (pengajuan bersama)
Dalam skema ini, terdapat dua jenis proteksi:
-
First to die: cicilan KPR akan langsung lunas jika salah satu dari pasangan meninggal dunia.
-
The last survivor: klaim baru dapat diproses jika kedua peminjam telah meninggal.
Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal?
Pada beberapa jenis polis, terdapat nilai tunai yang bisa dicairkan jika asuransi telah berjalan selama jangka waktu tertentu. Selain itu, jika pelunasan KPR dilakukan lebih cepat, sebagian dari premi asuransi bisa dikembalikan, meskipun proses pencairannya memakan waktu sekitar satu bulan.
Perhitungan Premi Asuransi Jiwa KPR
Biaya premi asuransi jiwa KPR bergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia peminjam, nilai pinjaman, dan lama tenor. Semakin tinggi risiko (misalnya usia lanjut dan masa kredit panjang), maka preminya pun lebih besar. Rumus dasar yang digunakan adalah:
Biaya Asuransi = Koefisien asuransi jiwa × Plafon KPR ÷ 1.000
Sebagai contoh, jika plafon pinjaman sebesar Rp400 juta dengan koefisien 12,10, maka premi yang harus dibayar adalah:
Rp400.000.000 × 12,10 ÷ 1.000 = Rp4.840.000
Apa Bedanya dengan Asuransi Jiwa Umum?
Secara konsep, asuransi jiwa umum dan asuransi jiwa KPR sama-sama memberikan perlindungan ketika tertanggung meninggal dunia. Namun, yang membedakan adalah penggunaan uang pertanggungannya. Pada asuransi jiwa umum, uang diberikan kepada ahli waris dan dapat digunakan sesuai kebutuhan. Sementara pada asuransi jiwa KPR, manfaatnya digunakan langsung untuk melunasi sisa cicilan rumah.
Kesimpulan:
Asuransi jiwa KPR adalah elemen penting yang memberikan jaminan keamanan baik bagi pemberi kredit maupun keluarga debitur. Perlindungan ini memastikan rumah yang telah diperjuangkan tetap menjadi milik keluarga, tanpa menambah beban keuangan di masa sulit.
Bagi kamu yang ingin membeli properti di Bali dan ingin memastikan proses pembelian rumah lebih aman dan terstruktur, gunakan Properthy.com. Sebagai platform properti terlengkap di Bali, Properthy.com tidak hanya menawarkan pilihan rumah, vila, apartemen, dan tanah, tapi juga memberikan informasi pendukung seputar proses pembelian, termasuk KPR dan asuransinya. Mulailah langkah bijak dalam berinvestasi properti bersama Properthy.com.