Tren Hunian Ramah Lingkungan Meningkat, Pengembang Lirik Kawasan Pinggiran
Tren hunian berkonsep hijau dan ramah lingkungan terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah tantangan urban seperti kemacetan parah, polusi udara yang semakin memburuk, serta kepadatan populasi di pusat kota, masyarakat mulai mencari alternatif tempat tinggal yang lebih sehat dan nyaman.
Fenomena ini mendorong sejumlah pengembang properti untuk mengalihkan fokus mereka ke kawasan pinggiran kota yang dinilai masih memiliki lingkungan yang lebih asri dan kualitas udara yang lebih baik. Kawasan-kawasan seperti Bogor, Tangerang Selatan, hingga Bekasi bagian timur kini menjadi incaran para pengembang untuk membangun hunian dengan konsep eco-living.
"Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup berkelanjutan semakin meningkat. Mereka tidak hanya mencari rumah, tetapi juga lingkungan yang mendukung kualitas hidup," ujar Luhde, Marketing Pemasaran Properthy.com. Menurutnya, hunian hijau yang menawarkan fasilitas seperti taman terbuka, pengelolaan air yang efisien, dan penggunaan energi terbarukan kini menjadi nilai jual utama.
Konsep hunian hijau ini tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang hidup yang sehat, tetapi juga mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan kota yang berkelanjutan. Beberapa proyek bahkan mengadopsi sertifikasi bangunan hijau sebagai standar pengembangan.
Dengan permintaan yang terus meningkat, kawasan pinggiran diprediksi akan menjadi episentrum pertumbuhan hunian ramah lingkungan di masa depan. Tidak hanya menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pusat kota, kawasan ini juga memberikan kesempatan bagi pengembang untuk merancang lingkungan dari awal dengan mempertimbangkan prinsip keberlanjutan sejak dini.