Ingin Beli Rumah di 2025? Ketahui Dulu Perbedaan Subsidi dan Komersil

Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil, Mana yang Lebih Layak Dibeli di 2025?

Denpasar – Di tengah mulai stabilnya sektor properti nasional pasca pandemi dan inflasi global, masyarakat kini kembali aktif mencari hunian yang sesuai kebutuhan. Dua pilihan utama yang paling sering dibandingkan adalah rumah subsidi dan rumah komersil.

Keduanya memiliki karakteristik berbeda baik dari segi harga, lokasi, hingga prospek investasi. Properthy.com merangkum 9 perbedaan utama antara rumah subsidi dan komersil yang patut dipertimbangkan oleh calon pembeli di tahun 2025.

1. Harga Beli

Rumah subsidi ditetapkan pemerintah dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 200 juta, tergantung wilayah. Sementara rumah komersil memiliki harga yang lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan pasar, mulai dari Rp 300 juta hingga miliaran rupiah.

2. Uang Muka dan Skema Pembiayaan

Keunggulan rumah subsidi terletak pada DP ringan, bahkan hanya 1% dengan bunga tetap melalui skema KPR FLPP. Sebaliknya, rumah komersil biasanya mensyaratkan uang muka minimal 10–20% dengan bunga KPR mengikuti pasar.

3. Fasilitas

Fasilitas rumah subsidi cenderung standar dan minimalis. Di sisi lain, rumah komersil dilengkapi berbagai fitur tambahan seperti carport, taman, sistem keamanan, dan bahkan fasilitas lingkungan seperti kolam renang atau taman bermain.

4. Luas Bangunan dan Tanah

Rumah subsidi rata-rata memiliki luas bangunan 36 m² dan tanah 60–72 m². Rumah komersil memiliki variasi lebih besar, mulai dari tipe 45 hingga tipe 120 atau lebih, tergantung kebutuhan pasar.

5. Kualitas Material

Material rumah subsidi dibangun sesuai standar minimum pemerintah. Sementara itu, rumah komersil menawarkan kualitas yang lebih premium dan kerap bisa disesuaikan dengan preferensi pembeli.

6. Lokasi

Lokasi rumah subsidi umumnya berada di pinggiran kota atau kawasan pengembangan baru. Rumah komersil lebih banyak ditemukan di area strategis, dekat pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, atau akses tol.

7. Persyaratan Kepemilikan

Untuk memiliki rumah subsidi, pembeli wajib memenuhi sejumlah syarat seperti penghasilan maksimal Rp 8 juta dan belum pernah memiliki rumah sebelumnya. Rumah komersil tidak memiliki batasan penghasilan maupun jumlah properti yang dimiliki.

8. Potensi Investasi

Rumah subsidi cenderung memiliki kenaikan nilai yang terbatas, karena tidak boleh diperjualbelikan dalam kurun waktu lima tahun pertama. Rumah komersil memberikan fleksibilitas penuh dan lebih menarik bagi investor.

9. Renovasi

Rumah subsidi memiliki batasan dalam hal renovasi dan perlu izin dari pemerintah. Rumah komersil memungkinkan pemilik untuk melakukan perubahan atau ekspansi sesuai kebutuhan pribadi.

Mana yang Lebih Layak Dibeli di Tahun 2025?

Bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, rumah subsidi masih menjadi opsi terbaik untuk kepemilikan hunian pertama, berkat skema pembiayaan yang ramah. Namun, bagi mereka yang mengutamakan kualitas bangunan, lokasi strategis, dan potensi nilai jual kembali, rumah komersil tetap menjadi investasi jangka panjang yang menarik.

Pakar properti menyarankan calon pembeli untuk menyesuaikan pilihan berdasarkan tujuan pembelian—apakah untuk tinggal jangka panjang, kebutuhan mendesak, atau sebagai aset investasi.

 



 
Posted on May 19, 2025