Bali Tak Hanya untuk Liburan, Tapi Juga Investasi Properti Cuan

Bali Semakin Dilirik Investor, Rental Yield Properti Capai 12% per Tahun

Denpasar, Bali — Tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata dunia, Bali kini menjelma menjadi magnet kuat bagi para investor properti, baik dari dalam maupun luar negeri. Popularitas Pulau Dewata sebagai tempat berlibur, ditambah iklim investasi yang terus membaik, mendorong tingginya permintaan akan properti sewa, khususnya villa dan rumah tapak.

Tren ini tercermin dari meningkatnya rental yield—yakni tingkat pengembalian dari penyewaan properti—yang di beberapa kawasan seperti Canggu, Uluwatu, Seminyak, dan Ubud dilaporkan bisa mencapai 8–12% per tahun. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional dan bahkan bersaing dengan destinasi investasi populer lainnya di Asia Tenggara.

Lonjakan ini didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, membaiknya arus wisatawan pasca pandemi yang memicu permintaan sewa jangka pendek dan menengah. Kedua, meningkatnya populasi digital nomad dan ekspatriat yang menjadikan Bali sebagai tempat tinggal sekaligus bekerja. Ketiga, platform digital seperti Properthy.com yang membuka akses penyewaan properti secara global, membuat unit-unit di Bali lebih cepat menghasilkan pendapatan pasif.

Selain itu, kemudahan dalam sistem pengelolaan properti—baik secara mandiri maupun lewat operator profesional—membuat banyak investor merasa nyaman menempatkan dana mereka di Bali. Skema kepemilikan leasehold 20–30 tahun dengan perpanjangan juga dinilai fleksibel dan lebih mudah diakses oleh investor asing.

Namun di balik peluang tersebut, para ahli tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian. Legalitas lahan, izin usaha properti sewa, serta tata kelola lingkungan menjadi isu yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi. Beberapa wilayah bahkan mulai menghadapi risiko kelebihan pasokan, yang dapat menekan tarif sewa jika tidak ditangani dengan tepat.

Dengan prospek cerah dan tingkat pengembalian yang menarik, Bali diperkirakan akan tetap menjadi pusat investasi properti paling aktif di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan—bukan hanya sebagai surga wisata, tapi juga sebagai ladang keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.



 
Posted on Apr 30, 2025